Ikut Seleksi Eselon II di Pemprov Riau, Catatan Merah Dedi Sambudi Jadi Sorotan, Pengamat : Seperti Kutu Loncat 

Ilustrasi

SCN | PEKANBARU - Secara mengejutkan, Nama Dedi Sambudi kembali menjadi sorotan publik usia Mengundurkan diri dari Sekretaris Balitbang kota Pekanbaru. Hal ini diketahui dari pernyataan Walikota Pekanbaru Agung Nugroho saat melaksanakan Pelantikan Direktur Utama (Dirut) RSD Madani pada Kamis (09/10/2025) lalu. 

Dikutip dari CAKAPLAH.COM, Dedi Sambudi mengundurkan diri dari Sekretaris Balitbang kota Pekanbaru dengan alasan ingin mengikuti seleksi Eselon II Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, ujar Agung Nugroho saat sedang melaksanakan Pelantikan Dirut RSD Madani. 

Menanggapi Hal tersebut, Dr. Panggana Pane MA, yang merupakan Pengamat Sosiolog dan Pemerintahan, terheran - heran dengan sikap Dedi Sambudi yang dianggap tidak mempunyai komitmen terhadap Jabatan yang telah diamanahkan kepadanya. Dimana diketahui Dedi Sambudi sering berpindah - pindah jabatan ataupun tugas yang dinilai hanya mencari kenyamanan dan lari dari tanggung Jawab. 

"Dedi Sambudi ini seperti Kutu loncat, Pindah - pindah tugas terus, dari Kampar ke Kuansing, setelah itu ke Kota Pekanbaru dan sekarang kita mendapatkan info dia (Dedi Sambudi) telah mengundurkan diri dari Jabatannya sebagai Sekretaris Balitbang, untuk mengikuti seleksi Eselon II Di Provinsi Riau,"ungkap Panggana Pane kepada Horizontallink, Sabtu (11/10/2025) melalui telpon Whatsappnya. 

Alumni Universitas Negeri Medan (UNIMED) itu juga menambahkan bahwa Dedi Sambudi hanya ingin mementingkan dirinya sendiri dan mencari kenyamanan dengan berpindah - pindah Jabatan tanpa memikirkan Tupoksinya sebagai Pejabat pelayan masyarakat. 

"Pejabat itu tugas dan fungsinya melayani masyarakat, bukan mementingkan diri sendiri dan mencari kenyamanan serta fasilitas tanpa mengindahkan tanggung jawab sebagai Pejabat, "tegasnya.

Selain itu, dari penelusuran Tim Horizontallink, terkait sepak terjang Dedi Sambudi di Pemerintahan, yang berhasil dikutip dari beberapa sumber dan pemberitaan di Media Massa. Dedi Sambudi memiliki story atau catatan Merah di berbagai Pemerintahan yang dipimpinnya. Banyaknya dugaan - dugaan Kasus yang melibatkan Dedi Sambudi, Dugaan Kasus Perselingkuhan serta Laporan-laporan yang masih mendek di Polda Riau terkait Keterlibatannya. 

Berikut Daftar Catatan Merah atau Dugaan Kasus yang Melibatkan Dedi Sambudi :

1. Selama menjabat sebagai Sekda Kuansing, Dedi Sambudi menghadapi sejumlah sorotan, termasuk dugaan kegagalan dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia beberapa kali gagal mengesahkan APBD Kuansing tepat waktu, yang berdampak pada terganggunya jalannya pemerintahan di daerah tersebut. Selama menjabat di Kuansing, Dedi Sambudi juga diduga terlibat dalam sejumlah kasus korupsi, termasuk pengadaan mobil dinas. Kasus ini dikabarkan tengah dalam proses penyelidikan di Polda Riau. Selanjutnya Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Saat Sekda Dijabat Dedi Sambudi (Sumber : Tabloidtirai.com) 

2. Saat menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan di Kabupaten Kampar, kala itu juga menjabat sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam program Dana BOK. Dalam persidangan kasus serupa di Puskesmas Kampar Kiri Hulu I, Dedy sempat dihadirkan sebagai saksi atas. karena sejak tahun 2020 kasus dana BOK yang melibatkan namanya di Polda Riau hingga kini belum diketahui rimbanya. (Sumber : Wartarakyat.com) 

3. Dicopot dari Jabatan sebagai Sekda Kuansing karena Diduga melakukan Perselingkuhan dengan Honorer . (Sumber : Suarakampar). 

Menimbang, permasalahan dan catatan Merah Dedi Sambudi diatas, yang mana namanya ikut melakukan seleksi Eselon II di Pemprov Riau, Gubernur Riau, dan Sekdaprov Riau harus lebih mengkaji lebih dalam nama - nama yang ikut serta dalam seleksi tersebut, karena Pejabat merupakan pelayan masyarakat, dimana perlu komitmen dan tanggungjawab dalam melayani masyarakat bukan hanya kepentingan pribadi demi mendapatkan Jabatan dan Fasilitas.(rl)

Tags :Peristiwa
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait